Tentang Contrust dan Penulisnya



CONTRUST – Forum Nalar Publik

Contrust hadir sebagai ruang nalar publik yang berupaya menjaga keseimbangan dalam menapaki arah masa depan. Ia menjadi forum dialog, refleksi, dan kritik terhadap berbagai kebijakan global lintas bidang kehidupan — dari ekonomi, kesehatan, dan lingkungan, hingga budaya serta politik internasional.

Nama Contrust memadukan dua makna saling terjalin: contrast (perbedaan) dan trust (kepercayaan). Di dalamnya, hidup semangat mempertemukan pandangan berbeda dalam satu ruang kepercayaan bersama — tempat gagasan kritis dan empati sosial berjumpa setara.

Melalui tulisan-tulisan analitis dan reflektif, Contrust mengajak publik menyalakan kembali kesadaran: bahwa dunia takkan berubah melalui retorika, melainkan terpantik lewat keberanian berpikir, mendengar, dan memahami lebih dalam.

Kami percaya, kejernihan nalar adalah bentuk tertinggi dari kepedulian terhadap masa depan dunia.

Tentang Penulis

Dijan Soebromo adalah jurnalis kawakan yang telah lama berkecimpung dalam dunia development journalism — jurnalisme yang menyoroti proses pembangunan dengan kedalaman analisis dan tanggung jawab sosial. Sejak 1989, ia aktif menulis di berbagai media arus utama Indonesia seperti EditorGatraKompasRepublikaPikiran RakyatThe Indonesia Times, dan The Jakarta Post.

Sebagai lulusan Magister Studi Pembangunan,  Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) – Dijan memadukan gagasannya yang padat data dengan kepekaan sosial. Pendidikan dasar Kebumian, melengkapi eksplorasinya pada studi terkait bumi-lingkungan, kemanusiaan, ilmu pengetahuan, serta kebijakan publik yang menautkannya.

Mengawali karir profesionalnya sebagai engineer di perusahaan migas int'l dan malang-melintang di dunia konsultansi energi, tambang dan migas hingga purnabhakti. 

Di bidang development, Dijan kini aktif sebagai Direktur Yayasan Indonesia for Sustainable Energy & Environment/ ISEE Foundation di Bandung. Sepanjang karirnya ia terlibat program penguatan pembangunan bersama lembaga internasional seperti UNDPUSAIDAUSAIDJICA, dan World Bank.

Kini, Dijan menetap di pedesaan hijau di pinggiran Bandung bersama sang istri — seorang dokter aktivis family medicine, yang mengabdikan diri bagi masyarakat pedesaan di seputar dusun damai bernama Nagarawangi. Dari sana, ia terus menulis, merenung, dan menjaga resonansi gagasan dan karyanya di altar kemanusiaan universal.


Thanks For Visiting Our Site

Posting Komentar